Tuesday, 12 April 2011

Marchi, sahabat disurga yang kurindukan

Marchi (1985-2008) in angel costume
Perkenalkan, Marchi (alm) adalah salah satu sahabat saya waktu menempuh sekolah dokter. Kami bahkan sempat berbagi kamar kos ukuran 2x3meter bersama-sama sampai akhirnya Marchi terlalu lelah berjuang melawan  SLE (Systemisc Lupus erythematosus) yang dideritanya dan pergi beristirahat dalam damai.

SLE (Systemisc Lupus erythematosus) adalah penyakit autoimun (kekebalan tubuh sendiri) kronik atau berkepanjangan, dimana sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif disebabkan hal yang belum diketahui dan menyerang jaringan tubuh sendiri yang sehat seperti: kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak dan syaraf..

Perkenalan saya dengan Marchi melalui tempat kerja part time kami waktu kuliah. Sebelumnya Marchi sudah menarik perhatian di sekolah, jangankan buat para pria sedangkan saya yang perempuan saja seneng ama tampangnya yang cantik, dan dia cukup menonjol dengan kulit eksostis ala zaitun diantara mahasiswi Manado yang berkulit putih.
Pertemanan ini tidak berjalan mulus, sama seperti cerita pertemanan lainnya apalagi Marchi punya sifat bertolak belakang dengan saya.
  • Marchi tidak suka durian, sedangkan saya penggila durian, jadi kalau musim durian di Manado, didalam kamar 2x3meter terdapat dua anak manusia dengan reaksi bertolak belakang :D
  • Marchi suka mie instan, mie bakso, snack, semua serba ber MSG, tidak suka sayur. Sedangkan saya justru pemakan sayur sejati, saya mengenal mie instan itu yah dimasa-masa sulit (sekolah) itupun kalo warung yang jualan nasi bungkus sudah tutup, saya ga doyan ngemil, sebisa mungkin walo jaman kuliah itu masa-masa sulit dari segi finansial, saya menghindar dari semua makanan ber MSG
  • Saya harus bangun pagi (baca:subuh), beres-beres kamar, bikin teh panas, makan kukis dan siap" ke sekolah, sedangkan Marchi, kalo jam masuk sekolah itu jam 7 pagi, dia bisa bangun jam 6:45 pagi, siap sedia dalam 10 menit (fyi aja, jarak kos ke tempat sekolah cuman memakan waktu 3-4 menit), dan somehow someway dia bisa terlihat lebih cantik dan rapi dari saya yang sudah mulai siap-siap dari 1 jam sebelumnya...
  • Saya punya rambut kribo ngembang yang di smoothing jadi ikal, Marchi punya rambut lurus tipis yang di keritingin =.=
  • Marchi adalah sosok perempuan mandiri, yang bisa ganti ban mobil sendiri, benerin apa lah yang ga beres di mobilnya, kalo ga sanggup dibawa ke bengkel sendiri. Marchi bisa mengerjakan semua sendiri, kalo saya, ngandelin  tukang bengkel dong... dan saya lebih suka kalo ada yang nemenin, ngerasa awkward aja kalo sendiri
Masih begitu banyak lagi daftar perbedaan saya dengan Marchi, kalo di ketik semua... orang yang baca juga bakal bosen, and who cares anyway? :D Tapi, biasanya teman-teman, senior, dokter residen dan guru-guru sulit membedakan saya dan Marchi. Biasanya mereka akan bertanya, yang mana Marchi yang mana Grace? Kami sering dikira kembar, padahal muka kami berdua ga mirip, Mungkin karena sama-sama punya tinggi badan  diatas rata-rata perempuan Indonesia, dan punya kulit eksotis Indonesia (hahahaha...) yang nota bene di Manado jadi minoritas, sama-sama jinong (jidat nonong), dan sama-sama punya curly hair bikin orang-orang bingung ngebedain kami berdua... entahlah...

Begitu banyak cerita Marchi yang dulunya ngeselin banget sekarang malah ngangenin... :(
Tapi, kekuatan dan ketabahannya dalam mejalani hari-hari terakhir dalam dunia ini tidak pernah terlupakan oleh saya, bagaimana dia sudah lelah berjalan, dan jari-jemarinya terlalu nyeri untuk dipakai menulis, Marchi tetap berusaha untuk bersekolah... :)

Sebuah lagu untuk mengenangmu, sahabat  :

Raihlah janji yang Tuhan Bri
Di dalam hatimu yang suci
Serasa aku tak percaya
Harapan Dia bri dalam hidupku
Kita slalu berdekatan, tak terasa kini kan berpisah
Kesatuan hati yang terbuka yang membuat kita kuat

Persahabatan kan kekal bila Yesus beserta
Persahabatan tak kenal perasaan kecewa
Sampai waktunya tiba, pulang ke rumah Bapa
Waktu hidup tak panjang, bersahabatlah

Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, Terpujilah nama Tuhan!

 
Kiss me mother kiss your darlin'
Lay my head upon your breast
Throw your loving arms around me
I am weary let me rest

Seems the light is swiftly fading

Brighter scenes they do now show
I am standing by the river
Angels wait to take me home

Kiss me mother kiss your darlin'

See the pain upon my brow
While I'll soon be with the angels
Fate has doomed my future now

Through the years you've always loved me

And my life you've tried to save
But now I shall slumber sweetly
In a deep and lonely grave

Kiss me mother kiss your darlin'

Lay my head upon your breast
Throw your loving arms around me
I am weary let me rest
I am weary let me rest

3 comments:

  1. Begitu cepatnya waktu berlalu. Apalagi kalau ada teman sebaya yang sudah mendahului. Lebih terasa lagi.

    (btw, baru saja memperbarui follow blog ini, soalnya blogku ganti url)

    ReplyDelete
  2. Huuuuu. kakak... jadi sedih ingat marchi :(( merinding dah kak... jadi ingat kalo qta ke rumahnya marchi trus makan ice cream brg egi, eh marchi mah cuek bebek... jarang senyum dkk... hahhah :D tapi giliran egi gk muncul2, egi dimarahin katanya gk bagus ninggalin temen sendiri hihihi :D
    ah, ini yg terbaik yg Tuhan berikan. Yes, Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

    ReplyDelete
  3. @miya : iah amiiin, doakan yah mba, semoga bisa dijadikan batu loncatan buat menyusul mba keterima ppds ^^

    @jc: iah... marchi yang banyak cerita hahahaha... qt selalu mengenang chiz jc...^^ ga nyangka bakal segitu melekatnya, sampai bertemu lagi di Rumah Bapa kita semua

    ReplyDelete